Minggu, 23 Februari 2014

INDIKATOR PENENTU PEMILIHAN METODOLOGI PENELITIAN



INDIKATOR PENENTUAN PEMILIHAN METODOLOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEH :

·        Annahal Eleista             NIM : 4915120350

 “Tulisan ini dibuat sebagai persyaratan dalam melengkapi tugas individu”

Nama Dosen                            : Drs. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd
Mata Kuliah                                      : Metodologi Penelitian Pendidikan IPS
Waktu Pengumpulan               : Senin,24 Januari 2014.          Pukul  : 13.00 WIB.




JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014

TUGAS MANDIRI III
Secara individu mencari sumber di internet tentang indikator penentuan pemilihan metodologi penelitian
 

I.             PENELITIAN


“Pernahkah anda semua melihat atau bahkan mengikuti alur proses penelitian yang sedang dilakukan oleh sang peneliti terhadap objek yang sedang ia teliti?”
“Atau bahkan pernahkan anda merasakan bagaimana rasanya jika anda sedang melakukan suatu penelitian di dalam kehidupan masyarakat disekitar anda?”
Kedua pertanyaan tersebut dilontarkan bukan dijadikan sebuah inti dari pembahasan ini, melainkan pertanyaan tersebut dilontarkan hanya dijadikan sebagai pembuka atau awalan dari tulisan yang dibuat oleh saya. Sebenarnya saya masih ragu untuk menyusun atau merangkai kata demi kata untuk dijadikan sebuah kalimat di dalam tulisan ini. Kenapa dapat dikatakan seperti itu?. Hal ini lantaran memang saya hanyalah mahasiswa yang baru sedikit memiliki ilmu tentang penelitian di dalam diri saya sendiri. Ilmu tentang penelitian ini bukanlah saya dapatkan dengan hasil jeripayah sendiri, tetapi saya mendapatkan ilmu ini karena memang atas bantuan dosen-dosen yang mengajarkan materi tentang penelitian. Memang tulisan ini dibuat untuk dijadikan sebuah persyaratan dalam tugas individu di dalam dunia perkuliahan, tetapi tak ada salahnya jika kita berbagi ilmu kepada masyarakat yang lainnya ketika mereka membaca tulisan ini.
Singkatlah cerita tentang diatas dengan tujuan agar tidak terlalu banyak bertele-tele di dalam tulisan ini. Di dalam sub bab pendahuluan, saya sebagai penulis karya ini akan lebih menekankan pembahasan tentang hal-hal yang sangatlah sederhana dari metodologi penelitian itu sendiri.
Mungkin segelintir orang yang hidup dan bernaung nasib di negara Indonesia sudah pernah mendengar kata “penelitian”. Atau mungkin dari sekian banyak orang yang ada di negara Indonesia, hanya beberapa orang saja yang ikut terjun langsung di dalam berjalannya proses penelitian (baik itu menjadi seorang peneliti atau orang yang diteliti).  Peneliti dan yang diteliti?. Sebenarnya apa kedua maksud dari kata diatas?. Kata “peneliti” tersebut maksudnya adalah seorang peneliti disini adalah seseorang yang sedang melakukan suatu penelitian di dalam kehidupan sehari-hari dan penelitian tersebut lebih bersifat membangun atau memperbaiki masalah-masalah yang sedang dialami oleh orang yang diteliti. Sedangkan maksud kata dari “diteliti” adalah  seorang atau beberapa orang yang dijadikan sebagai objek di dalam proses penelitian, yang mana fungsi dari objek di dalam suatu penelitian adalah agar orang yang meneliti mendapatkan data-data yang mana data tersebut di dapat dari suatu masalah yang sedang dialami oleh objek yang diteliti.
Kedua kata yang telah dijelaskan dimuka memanglah tak akan lekang oleh pembahasan tentang penelitian. Sebenarnya maksud dari “penelitian” itu sendiri apa?.  Banyak definisi yang muncul dari kata “penelitian”. Definisi-definisi tersebut sebenarnya lahir karena banyaknya penafsiran yang diungkapkan oleh para ahli di berbagai negara. Berikut ini akan ada penafsiran-penafsiran yang diungkapkan oleh beberapa para ahli tentang definisi penelitian. Penafisiran-penafsiran yang diungkapkan oleh beberapa para ahli ini dikutip dari salah satu sumber media elektronik (situs internet), yang mana di dalam situs internet tersebut terdapat beberapa definisi tentang “penelitian” yang diungkapkan oleh beberapa para ahli. Di bawah ini terdapat beberapa penafisiran yang diungkapkan oleh para ahli tentang definisi “penelitian”, yaitu sebagai berikut [1]:
1.      David H. Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
2.      Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
3.      Tuckman
Penelitian merupakan a systematic attempt to provide answer to question (suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.
4.      Hilway (1956)
Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
5.      Woody (1927)
Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
6.      Parson (1946)
Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.

Dari beberapa penafsiran yang diungkapkan oleh para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari penelitian adalah Suatu penyelidikan yang bersifat sistematik, terkontrol, empiris dan kritis, dalam mengungkap suatu fenomena atau hubungan fenomena tertentu dengan maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat diverifikasi”.

1.1.      KOMPONEN-KOMPONEN PENELITIAN


Setelah membahas tentang definisi penelitian yang diungkapkan dari beberapa para ahli, maka di pembahasan selanjutnya akan sedikit membicarakan tentang komponen-komponen yang ada di dalam penelitian. Komponen penelitian dapat dikatakan sebagai syarat dalam pelaksanaan suatu penelitian. Selain itu lomponen penelitianjuga dapat dikatakan sebagai pelengkap yang sangat penting menjalankan suatu proses penelitian di lapangan. Berikut ini akan dibahas tentang komponen-komponen yang ada dan digunakan di dalam suatu penelitian yaitu seperti [2]:
1.      Judul Penelitian
Judul harus ditulis dengan kata-kata yang padat namun menggambarkan isi dari keseluruhan kegiatan penelitian, karena judul merupakan kesan pertama bagi penilai. Maka dari itu hendaknya membuat judul yang menarik namun berisi.
2.      Latar Belakang
Latar belakang disusun berdasarkan alasan peneliti mengambil judul dan masalah yang ada.
3.      Rumusan Masalah
Menentukan masalah penelitian merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam penelitian ilmiah, dan menjadi pusat perhatian dalam penyusunan proposal penelitian.
4.      Hipotesis
Dalam berbagai penelitian khususnya penelitian eksperimental perlu adanya hipotesis yang disusun berdasarkan teori atau temuan terdahulu yang merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian, karena sifatnya hanya sementara maka kebenarannya masih perlu diuji dengan suatu eksperimen.
5.      Tujuan Penelitian
Perumusan tujuan penelitian ditulis secara jelas dengan mengacu pada permasalahan yang telah dirumuskan. Pada prinsipnya tujuan penelitian adalah untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang telah dirumuskan melalui pendekatan yang dirumuskan dalam metodologi.
6.      Tinjauan Pustaka
Dalam tinjauan pustaka, peneliti menjelaskan jawaban permasalahan berdasarkan penemuan-penemuan para ahli terdahulu. Salah satu hal yang perlu mendapat tekanan di sini adalah mengenai keterbaruan referensi, yang mana dalam penelitian diusahakan selalu menggunakan jurnal ilmiah terbaru di bidangnya sebagai referensi sehingga posisi permasalahan yang akan diajukan dalam proposal penelitian adalah jelas, dan dapat digunakan untuk meyakinkan bahwa penelitian tersebut penting untuk dilakukan.
7.      Metode Penelitian
Ketepatan, keterbaruan dan inovasi metode yang digunakan sangat penting dalam proses penelitian karena dengan metode yang tepat akan menghasilkan suatu jawaban masalah yang tepat pula.
8.      Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian ini penulis menerangkan observasi yang penting secara logis dan  kronologis (sesuai urutan waktu). Hasil penelitian diekspresikan dalam bentuk yang mudah dimengerti misalnya dalam bentuk foto, tabel, bagan, gambar atau grafik. Hasil biasanya ditempatkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoretik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Selain itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian sejenis yang sudah dilaksanakan lebih dahulu. Pembahasan merupakan tempat penulis mengungkapkan argumen secara logis dalam menganalisis hasil. Bagian pembahasan bisa dipisahkan dengan bab hasil penelitian apabila uraiannya cukup panjang dan luas. Dalam pembahasan diutarakan temuan baru, orisinalitas dan arti penting dari penelitian.
9.      Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, dan ditujukan kepada para peneliti dalam bidang yang sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan. Saran tidak merupakan keharusan.
10.  Daftar Pustaka atau Rujukan
Daftar pustaka adalah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan yang disertainya.
Pembahasan yang telah diutarakan atau di deskripsikan diatas tentang komponen-komponen yang ada di dalam penelitian dapat dinyatakan bahwa memang komponen penelitian tersebut sangatlah ditunjang di dalam melaksanakan sebuah proses penelitian. Tetapi ada satu hal yang sangat penting atau dijadikan sebagai tunjangan untuk melaksanakan sebuah penelitian di lapangan. Satu hal tersebut terdapat di dalam pembahasan komponen-komponen penelitian yang terdapat dimuka. Satu komponen tersebut dijadikan tumpuan di dalam suatu penelitian. Satu komponen yang paling penting atau ditunjang di dalam sebuah penelitian di lapangan yaitu “metodologi penelitian”.

1.2.   METODOLOGI PENELITIAN


Metodologi berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan “logos” yang artinya adalah ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara sesakma untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan “penelitian” adalah suatu kegiatan untuk mencari, mecatat, merumuskan, dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Selain pengertian atau definisi tentang penelitian yang diutarakan di dalam kalimat sebelumnya. Adapula definisi tentang “penelitian” yang diutarakan menurut para ahli, tetapi definisi tersebut telah tersampaikan di kalimat-kalimat sebelumnya.
Dari kedua pengertian atau definisi diatas tentang “metodologi” dan “penelitian”, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari “metodologi penelitian” adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiata-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah [3].
Adapula macam-macam metodologi penelitian yang dipakai oleh sang peneliti untuk menjalankan proses penelitian di lapangan. Macam-macam metodologi penelitiannya yaitu sebagai berikut ini :
1.      Metodologi penelitian kualitatif.
2.      Metodologi penelitian kuantitatif.
3.      Metodologi penelitian campuran (R n D).

Jika ingin menjalankan suatu penelitian di lapangan, maka salah satu hal yang harus dilakukan adalah menentukan atau memiliki salah satu saja metodologi penelitian yang telah disebutkan diatas. Sebagai seorang peneliti diwajibkan menggunakan salah satu metodologi penelitian, bukan menggunakan semua metode penelitian yang ada diatas. Selain hal itu, peneliti tidak boleh asal sembarang saja menentukan metodologi penelitian yang ingin dipergunakan oleh peneliti di dalam penelitiannya. Hal ini dikarenakan memang masing-masing metode yang telah disebutkan diatas memiliki karakteristiknya masing-masing.
Memang karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing metodologi penelitian akan berbeda-beda dan dari berbeda itulah maka akan menentukan suatu hal dalam pemilihan satu metode penelitian yang akan digunakan atau dipakai dalam suatu penelitian. Selain perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing metode, ada pula hal lainnya yang dapat menentukan sesuatu hal dalam pemilihan metodologi penelitian yang akan dipakai oleh sang peneliti di dalam penelitiannya. Hal-hal lain yang dapat menentukan metodologi penelitian yang akan diambil oleh sang peneliti dalam proses penelitiannya nanti dinamakan sebagai indikator-indikator. Indikator tersebut dinamakan sebagai indikator penentu dari metodologi penelitian yang ingin digunakan oleh sang peneliti. Maksudnya adalah point-point yang berisikan langkah-langkahnya dalam menentukan atau memilih metodologi penelitian jika ingin melakukan suatu penelitian.
Menurut salah satu sumber pustaka yang saya gunakan atau dijadikan sebuah acuan di dalam pembuatan tulisan ini dan dalam mencari berbagai bahan atau ilmu dari isi di buku tersebut. Buku ini mengatakan bahwa “jika ingin menentukan atau memilih satu metode penelitian untuk dijadikan landasan di dalam penelitiannya nanti, maka peneliti harus terlebih dahulu melewati dua langkah atau step untuk mencapai sebuah keinginan dalam penentuan satu metode penelitian. Dua langkah tersebut adalah peneliti terlebih dahulu membuat konsep-konsep dan hipotesis di dalam penelitiannya. Selain kedua langkah itu yang harus dilakukan oleh si peneliti dalam menentukan metode penelitian untuk digunakan di dalam penelitiannya, ada dua hal lain yang mana tak kalah pentingnya dari dua langkah tersebut. Dua hal ini haruslah digunakan di dalam penentuan suatu metode penelitian yang akan digunakan oleh si peneliti di dalam penelitiannya. Dua hal yang menentukan suatu pemilihan metode penelitian yang dilakukan oleh si peneliti tersebut yaitu menentukan terlebih dahulu maksud atau tujuan penelitian dan masalah atau problematika yang ingin dijadikan sebagai acuan di dalam melaksanakan suatu penelitian di kehidupan masyarakat” [4].
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keempat hal-hal yang telah disebutkan diatas memang dijadikan sebuah acuan di dalam menentukan atau memilih satu metode penelitian yang dipakai di dalam penelitian. Hal-hal tesebut dapat pula disebut sebagai indikator di dalam menentukan suatu metode penelitian. Penjelasan yang lebih detail tentang indikator yang ada di dalam penentuan metodologi penelitian akan dijelaskan atau di deskripsikan di bawah ini. Berikut ini akan dijelaskan indikator-indikator dalam hal menentukan suatu metodologi penelitian jika ingin melakukan suatu penelitian yaitu seperti :
1.      Menentukan sebuah maksud dan tujuan penelitian.
Penentuan maksud dan tujuan di dalam penelitian akan membawa pengaruh terhadap penentuan sebuah metodologi penelitian yang ingin digunakan di dalam penelitian tersebut. Jika ingin melakukan suatu penelitian dan ingin menggunakan suatu metode penelitian yang telah disebutkan diatas, maka langkah awalnya adalah menentukan dan membuat terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai oleh sang peneliti terhadap hal yang ia teliti. Biasanya tujuan yang ada di dalam penelitian tersebut dapatlah berupa menemukan beberapa masalah yang ada di dalamkehidupan sang objek yang diteliti. Masalah yang dipakai atau dicari biasanya masalah yang dapat menimbulkan hambatan terhadap pembangunan. Selain tujuan penelitian yaitu mencari masalah yang ada di dalam lingkungan si peneliti di kehidupan sehari-hari, tetapi adapula hal lain yang dapat dijadikan suatu tujuan di dalam penelitian. Hal lain yang termasuk ke dalam tujuan suatu penelitian adalah mencari cara atau metode yang dilakukan oleh sang peneliti untuk menanggulangi masalah-masalah yang diambil atau dikaji di dalam penelitian tersebut [5].
2.      Memilih dan membuat terlebih dahulu konsep di dalam penelitian.
Konsep merupakan unsur pokok yang ada di dalam penelitian. Penentuan dan perincian konsep ini dianggap sangat penting agar persoalan-persoalan utamanya tidak menjadi kabur. Konsep yang telah dibuah dan dipilih oleh sang peneliti perlu lebih ditegaskan, agar tidak menghasilkan salah pengertian mengenai arti konsep tesebut. Tetapi perlu diperhatikan pula konsep yang telah dibuat dan dipilih, karena konsep merupakan hal yang bersifat abstrak. Maka dari itu, perlu diterjemahkan dalam bentuk kata-kata yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diukur secara empiris [6].
3.      Memilih dan membuat terlebih dahulu hipotesis di dalam penelitian.
Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih atau perlu dibuktikan kebenarannya melalui suatu penelitian. Hipotesis terbentuk dari hubungan antara dua variabel atau lebih. Jadi paling tidak untuk membuat dan menentukan sebuah hipotesis, maka harus memerlukan atau memuat dua variabel. Tujuan disusunnya hipotesis di dalam penelitian yaitu untuk memberikan arahan di dalam penelitian dan untuk membatasi variabel yang dipilih dan digunakan di dalam penelitian [7].
4.      Melihat dari segi permasalahan yang akan diambil di dalam penelitian.
Untuk menentukan sebuah metode penelitian yang ingin digunakan oleh si peneliti di dalam penelitiannya, maka hal yang paling utama di dalam menentukan suatu metode penelitian adalah memilih masalah atau persoalan yang ada di dalam masyarakat. Kenapa dapat seperti itu?. Jawabannya adalah karena memang melihat dan memilih suatu masalah yang ada di dalam masyarakat untuk dijadikan suatu tema atau bahan yang akan dikaji atau dibahas di dalam penelitian merupakan salah satu hal pokok yang mempengaruhi atau menentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan di dalam penelitian tersebut. Di dalam masing-masing metode penelitian yang telah disebutkan diatas, pasti akan berbed-beda pula pengkajian suatu masalah yang ada di dalam metode-metode penelitian.
Cara untuk memilih dan menetapkan suatu masalah yang diambil dari problematika yang sedang dialami oleh masyarakat di Indonesia yaitu dengan dua aspek perhatian : 1). Perhatian suatu pengadaan penelitian yang bersifat dasar dan 2).  Perhatian suatu pengadaan penelitian yang bersifat terapan.
Adapun hal-hal yang dapat dijadikan suatu sumber untuk mencari masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu seperti : 1). Kepustakaan ; 2). Seminar, diskusi, ceramah, dan pertemuan ilmiah lainnya ; 3). Pernyataan pemegang otoritas ; 4). Pengalaman pribadi ; dan 5). Pengamatan sepintas [8].

1.3.      INDIKATOR DIGUNAKANNYA PENELITIAN KUALITATIF


Jika ingin menggunakan metode penelitian kualitatif, maka harus ada beberapa indikator yang dapat mendukung penggunaan metode penelitian kualitatif di dalam penelitian. Berikut ini dikemukakannya kapan metode kualitatif ini digunakan di dalam penelitian yaitu [9]:
1.      Penelitian kualitatif dapat digunakan jika masalah yang digunakan di dalam penelitian ini belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap. Kondisi yang semacam inilah masalah tersebut cocok sekali untuk diteliti dengan metode kualitatif. Hal ini dikarenakan peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui model penelitian ini, si peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek.
2.      Metode penelitian ini dapat digunakan yaitu karena untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu.
3.      Metode penelitian ini dapat digunakan yaitu karena untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diuraikan kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, lalu wawancara yang bersifat mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.

1.4.      INDIKATOR DIGUNAKANNYA PENELITIAN KUANTITATIF


Jika ingin menggunakan metode penelitian kuantitatif, maka harus ada beberapa indikator yang dapat mendukung penggunaan metode penelitian kuantitatif di dalam penelitian. Berikut ini dikemukakannya kapan metode kuantitatif ini digunakan di dalam penelitian yaitu [10]:
1.       Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika masalah yang digunakan di dalam penelitian ini menjadi titik tolak penelitian yang sudah jelas. Masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dan praktek, antara rencana dengan pelaksanaan.
2.       Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika si peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
3.       Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap hal yang lainnya. Untuk kepentingan  ini, metode eksperimen paling cocok digunakan. Contoh : pengaruh jamu X terhadap derajat kesehatan manusia.
4.       Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika si peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
5.       Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika si peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya : ingin mengetahui tingkat IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka harus dilakukan pengukuran dengan test IQ.
6.       Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori, dan produk tertentu.

1.5.      INDIKATOR DIGUNAKANNYA PENELITIAN TINDAKAN


Jika ingin menggunakan metode penelitian tindakan (R&D), maka harus ada beberapa indikator yang dapat mendukung penggunaan metode penelitian tindakan di dalam penelitian. Berikut ini dikemukakannya kapan metode penelitian ini digunakan di dalam penelitian yaitu [11]:
1.      Melakukan analisis produk yang akan  dikembangkan.
2.      Mengembangkan produk awal.
3.      Validasi ahli dan revisi.
4.      Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk.
5.      Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir.


[1]  http://dedikurniawanstmikpringsewu.wordpress.com/2013/07/24/pengertian-dan-definisi-metode
   penelitian-dan-metode-penelitian/. Diakses tanggal 21 Feb 2014.
[2]  http://tanjakan78.wordpress.com/tag/komponen-penelitian/. Diakses tanggal 20 Feb 2014, jam
   05:45 WIB.
[3]  Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian- cet. 10, (Jakarta : Bum Aksara, 2009),
   Hal : 1.
[4]  Ibid, Hal : 146.
[5]  Ibid, Hal : 170.
[6]  Ibid, Hal : 140.
[7]  Ibid, Hal : 141.
[8]  Ibid, Hal : 138.
[9]   Sigiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) – cet : 14,
    (Bandung : ALFABETA, 2012), Hal : 35.
[10]  Ibid, Hal : 34.
[11]  http://shilviacitrarusti.blogspot.com/2012/04/penelitian-pengembangan-r.html. Diakses tanggal : 21
     Feb 2014, jam 20:00 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar