INDIKATOR PENENTUAN PEMILIHAN METODOLOGI PENELITIAN
DISUSUN
OLEH :
·
Annahal Eleista NIM : 4915120350
“Tulisan ini dibuat sebagai persyaratan dalam
melengkapi tugas individu”
Nama Dosen : Drs. Nusa Putra, S.Fil, M.Pd
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan IPS
Waktu Pengumpulan : Senin,24 Januari 2014. Pukul : 13.00 WIB.
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014
Secara individu mencari sumber
di internet tentang indikator penentuan pemilihan metodologi penelitian
I. PENELITIAN
“Pernahkah anda semua melihat atau bahkan
mengikuti alur proses penelitian yang sedang dilakukan oleh sang peneliti
terhadap objek yang sedang ia teliti?”
“Atau bahkan pernahkan anda merasakan
bagaimana rasanya jika anda sedang melakukan suatu penelitian di dalam
kehidupan masyarakat disekitar anda?”
Kedua
pertanyaan tersebut dilontarkan bukan dijadikan sebuah inti dari pembahasan
ini, melainkan pertanyaan tersebut dilontarkan hanya dijadikan sebagai pembuka
atau awalan dari tulisan yang dibuat oleh saya. Sebenarnya saya masih ragu
untuk menyusun atau merangkai kata demi kata untuk dijadikan sebuah kalimat di
dalam tulisan ini. Kenapa dapat dikatakan seperti itu?. Hal ini lantaran memang
saya hanyalah mahasiswa yang baru sedikit memiliki ilmu tentang penelitian di
dalam diri saya sendiri. Ilmu tentang penelitian ini bukanlah saya dapatkan dengan hasil jeripayah
sendiri, tetapi saya mendapatkan ilmu ini karena memang atas bantuan
dosen-dosen yang mengajarkan materi tentang penelitian. Memang tulisan ini
dibuat untuk dijadikan sebuah persyaratan dalam tugas individu di dalam dunia
perkuliahan, tetapi tak ada salahnya jika kita berbagi ilmu kepada masyarakat
yang lainnya ketika mereka membaca tulisan ini.
Singkatlah cerita tentang diatas dengan tujuan agar tidak terlalu banyak
bertele-tele di dalam tulisan ini. Di dalam sub bab pendahuluan, saya sebagai
penulis karya ini akan lebih menekankan pembahasan tentang hal-hal yang
sangatlah sederhana dari metodologi penelitian itu sendiri.
Mungkin segelintir orang yang hidup dan bernaung nasib di negara Indonesia
sudah pernah mendengar kata “penelitian”.
Atau mungkin dari sekian banyak orang yang ada di negara Indonesia, hanya
beberapa orang saja yang ikut terjun langsung di dalam berjalannya proses
penelitian (baik itu menjadi seorang peneliti atau orang yang diteliti). Peneliti dan yang diteliti?. Sebenarnya apa
kedua maksud dari kata diatas?. Kata “peneliti”
tersebut maksudnya adalah seorang peneliti disini adalah seseorang yang sedang
melakukan suatu penelitian di dalam kehidupan sehari-hari dan penelitian
tersebut lebih bersifat membangun atau memperbaiki masalah-masalah yang sedang
dialami oleh orang yang diteliti. Sedangkan maksud kata dari “diteliti” adalah seorang atau beberapa orang yang dijadikan
sebagai objek di dalam proses penelitian, yang mana fungsi dari objek di dalam
suatu penelitian adalah agar orang yang meneliti mendapatkan data-data yang
mana data tersebut di dapat dari suatu masalah yang sedang dialami oleh objek
yang diteliti.
Kedua kata yang telah dijelaskan dimuka memanglah tak akan lekang oleh
pembahasan tentang penelitian. Sebenarnya maksud dari “penelitian” itu sendiri apa?. Banyak definisi yang muncul dari kata “penelitian”. Definisi-definisi
tersebut sebenarnya lahir karena banyaknya penafsiran yang diungkapkan oleh
para ahli di berbagai negara. Berikut ini akan ada penafsiran-penafsiran yang
diungkapkan oleh beberapa para ahli tentang definisi penelitian.
Penafisiran-penafsiran yang diungkapkan oleh beberapa para ahli ini dikutip
dari salah satu sumber media elektronik (situs internet), yang mana di dalam
situs internet tersebut terdapat beberapa definisi tentang “penelitian” yang diungkapkan oleh beberapa para ahli. Di bawah ini
terdapat beberapa penafisiran yang diungkapkan oleh para ahli tentang definisi
“penelitian”, yaitu sebagai berikut [1]:
1.
David H. Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai
berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran
fakta-fakta.
2.
Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu
melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan
dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh
pemecahannya.
3.
Tuckman
Penelitian merupakan “a
systematic attempt to provide answer to question” (suatu usaha yang sistematis untuk
menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah). Sistematis artinya mengikuti
prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan
pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak
maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya yaitu empiris dan
analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.
4.
Hilway (1956)
Penelitian merupakan suatu metode studi melalui
penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
5.
Woody (1927)
Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan
kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking).
Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,
merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan
sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan
untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
6.
Parson (1946)
Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu
(inquiry) secara sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
Dari beberapa penafsiran yang diungkapkan oleh para ahli diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa definisi dari penelitian adalah “Suatu penyelidikan yang bersifat sistematik, terkontrol,
empiris dan kritis, dalam mengungkap suatu fenomena atau hubungan fenomena
tertentu dengan maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan
yang dapat diverifikasi”.
1.1. KOMPONEN-KOMPONEN PENELITIAN
Setelah membahas tentang definisi penelitian yang diungkapkan dari beberapa
para ahli, maka di pembahasan selanjutnya akan sedikit membicarakan tentang
komponen-komponen yang ada di dalam penelitian. Komponen penelitian dapat
dikatakan sebagai syarat dalam pelaksanaan suatu penelitian. Selain itu lomponen
penelitianjuga dapat dikatakan sebagai pelengkap yang sangat penting menjalankan
suatu proses penelitian di lapangan. Berikut ini akan dibahas tentang komponen-komponen
yang ada dan digunakan di dalam suatu penelitian yaitu seperti [2]:
1.
Judul Penelitian
Judul harus ditulis dengan kata-kata yang padat
namun menggambarkan isi dari keseluruhan kegiatan penelitian, karena judul
merupakan kesan pertama bagi penilai. Maka dari itu hendaknya membuat judul
yang menarik namun berisi.
2.
Latar Belakang
Latar belakang disusun berdasarkan alasan peneliti
mengambil judul dan masalah yang ada.
3.
Rumusan Masalah
Menentukan masalah penelitian merupakan langkah
pertama yang harus dilakukan dalam penelitian ilmiah, dan menjadi pusat
perhatian dalam penyusunan proposal penelitian.
4.
Hipotesis
Dalam berbagai penelitian khususnya penelitian
eksperimental perlu adanya hipotesis yang disusun berdasarkan teori atau temuan
terdahulu yang merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian, karena
sifatnya hanya sementara maka kebenarannya masih perlu diuji dengan suatu
eksperimen.
5.
Tujuan Penelitian
Perumusan tujuan penelitian ditulis secara jelas
dengan mengacu pada permasalahan yang telah dirumuskan. Pada prinsipnya tujuan
penelitian adalah untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang telah
dirumuskan melalui pendekatan yang dirumuskan dalam metodologi.
6.
Tinjauan Pustaka
Dalam tinjauan pustaka, peneliti menjelaskan jawaban
permasalahan berdasarkan penemuan-penemuan para ahli terdahulu. Salah satu hal
yang perlu mendapat tekanan di sini adalah mengenai keterbaruan referensi, yang
mana dalam penelitian diusahakan selalu menggunakan jurnal ilmiah terbaru di
bidangnya sebagai referensi sehingga posisi permasalahan yang akan diajukan
dalam proposal penelitian adalah jelas, dan dapat digunakan untuk meyakinkan
bahwa penelitian tersebut penting untuk dilakukan.
7.
Metode Penelitian
Ketepatan, keterbaruan dan inovasi metode yang
digunakan sangat penting dalam proses penelitian karena dengan metode yang
tepat akan menghasilkan suatu jawaban masalah yang tepat pula.
8.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian ini penulis menerangkan observasi yang
penting secara logis dan kronologis (sesuai urutan waktu). Hasil
penelitian diekspresikan dalam bentuk yang mudah dimengerti misalnya dalam
bentuk foto, tabel, bagan, gambar atau grafik. Hasil biasanya ditempatkan
sedekat-dekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian.
Pembahasan tentang hasil yang diperoleh berupa penjelasan teoretik secara
kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Selain itu, sebaiknya hasil
penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian sejenis yang sudah
dilaksanakan lebih dahulu. Pembahasan merupakan tempat penulis
mengungkapkan argumen secara logis dalam menganalisis hasil. Bagian pembahasan
bisa dipisahkan dengan bab hasil penelitian apabila uraiannya cukup panjang dan
luas. Dalam pembahasan diutarakan temuan baru, orisinalitas dan arti penting
dari penelitian.
9.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat
yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan
kebenaran hipotesis. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan
pertimbangan penulis, dan ditujukan kepada para peneliti dalam bidang yang sejenis,
yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.
Saran tidak merupakan keharusan.
10.
Daftar Pustaka atau Rujukan
Daftar pustaka adalah daftar yang berisi judul
buku-buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai
pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan
yang disertainya.
Pembahasan yang telah diutarakan atau di deskripsikan diatas tentang
komponen-komponen yang ada di dalam penelitian dapat dinyatakan bahwa memang
komponen penelitian tersebut sangatlah ditunjang di dalam melaksanakan sebuah
proses penelitian. Tetapi ada satu hal yang sangat penting atau dijadikan
sebagai tunjangan untuk melaksanakan sebuah penelitian di lapangan. Satu hal
tersebut terdapat di dalam pembahasan komponen-komponen penelitian yang
terdapat dimuka. Satu komponen tersebut dijadikan tumpuan di dalam suatu
penelitian. Satu komponen yang paling penting atau ditunjang di dalam sebuah
penelitian di lapangan yaitu “metodologi
penelitian”.
1.2. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi berasal dari kata “metode”
yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan “logos” yang artinya adalah ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara sesakma untuk
mencapai suatu tujuan.
Sedangkan “penelitian” adalah
suatu kegiatan untuk mencari, mecatat, merumuskan, dan menganalisis sampai
menyusun laporannya. Selain pengertian atau definisi tentang penelitian yang
diutarakan di dalam kalimat sebelumnya. Adapula definisi tentang “penelitian” yang diutarakan menurut
para ahli, tetapi definisi tersebut telah tersampaikan di kalimat-kalimat
sebelumnya.
Dari kedua pengertian atau definisi diatas tentang “metodologi” dan “penelitian”,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari “metodologi penelitian” adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
membicarakan atau mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian
(yaitu meliputi kegiata-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis,
sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara
ilmiah [3].
Adapula macam-macam metodologi penelitian yang dipakai oleh sang peneliti
untuk menjalankan proses penelitian di lapangan. Macam-macam metodologi
penelitiannya yaitu sebagai berikut ini :
1.
Metodologi penelitian kualitatif.
2.
Metodologi penelitian kuantitatif.
3.
Metodologi penelitian campuran (R n D).
Jika ingin menjalankan suatu penelitian di lapangan, maka salah satu hal
yang harus dilakukan adalah menentukan atau memiliki salah satu saja metodologi
penelitian yang telah disebutkan diatas. Sebagai seorang peneliti diwajibkan
menggunakan salah satu metodologi penelitian, bukan menggunakan semua metode
penelitian yang ada diatas. Selain hal itu, peneliti tidak boleh asal sembarang
saja menentukan metodologi penelitian yang ingin dipergunakan oleh peneliti di
dalam penelitiannya. Hal ini dikarenakan memang masing-masing metode yang telah
disebutkan diatas memiliki karakteristiknya masing-masing.
Memang karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing metodologi penelitian
akan berbeda-beda dan dari berbeda itulah maka akan menentukan suatu hal dalam
pemilihan satu metode penelitian yang akan digunakan atau dipakai dalam suatu
penelitian. Selain perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing
metode, ada pula hal lainnya yang dapat menentukan sesuatu hal dalam pemilihan
metodologi penelitian yang akan dipakai oleh sang peneliti di dalam
penelitiannya. Hal-hal lain yang dapat menentukan metodologi penelitian yang
akan diambil oleh sang peneliti dalam proses penelitiannya nanti dinamakan
sebagai indikator-indikator. Indikator tersebut dinamakan sebagai indikator
penentu dari metodologi penelitian yang ingin digunakan oleh sang peneliti.
Maksudnya adalah point-point yang berisikan langkah-langkahnya dalam menentukan
atau memilih metodologi penelitian jika ingin melakukan suatu penelitian.
Menurut salah satu sumber pustaka yang saya gunakan atau dijadikan sebuah
acuan di dalam pembuatan tulisan ini dan dalam mencari berbagai bahan atau ilmu
dari isi di buku tersebut. Buku ini mengatakan bahwa “jika ingin menentukan
atau memilih satu metode penelitian untuk dijadikan landasan di dalam
penelitiannya nanti, maka peneliti harus terlebih dahulu melewati dua langkah
atau step untuk mencapai sebuah keinginan dalam penentuan satu metode
penelitian. Dua langkah tersebut adalah peneliti terlebih dahulu membuat
konsep-konsep dan hipotesis di dalam penelitiannya. Selain kedua langkah itu
yang harus dilakukan oleh si peneliti dalam menentukan metode penelitian untuk
digunakan di dalam penelitiannya, ada dua hal lain yang mana tak kalah
pentingnya dari dua langkah tersebut. Dua hal ini haruslah digunakan di dalam
penentuan suatu metode penelitian yang akan digunakan oleh si peneliti di dalam
penelitiannya. Dua hal yang menentukan suatu pemilihan metode penelitian yang
dilakukan oleh si peneliti tersebut yaitu menentukan terlebih dahulu maksud
atau tujuan penelitian dan masalah atau problematika yang ingin dijadikan
sebagai acuan di dalam melaksanakan suatu penelitian di kehidupan masyarakat” [4].
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keempat hal-hal yang
telah disebutkan diatas memang dijadikan sebuah acuan di dalam menentukan atau
memilih satu metode penelitian yang dipakai di dalam penelitian. Hal-hal
tesebut dapat pula disebut sebagai indikator di dalam menentukan suatu metode
penelitian. Penjelasan yang lebih detail tentang indikator yang ada di dalam
penentuan metodologi penelitian akan dijelaskan atau di deskripsikan di bawah
ini. Berikut ini akan dijelaskan indikator-indikator dalam hal menentukan suatu
metodologi penelitian jika ingin melakukan suatu penelitian yaitu seperti :
1.
Menentukan sebuah maksud dan
tujuan penelitian.
Penentuan maksud dan tujuan di dalam penelitian akan
membawa pengaruh terhadap penentuan sebuah metodologi penelitian yang ingin
digunakan di dalam penelitian tersebut. Jika ingin melakukan suatu penelitian
dan ingin menggunakan suatu metode penelitian yang telah disebutkan diatas,
maka langkah awalnya adalah menentukan dan membuat terlebih dahulu tujuan yang
ingin dicapai oleh sang peneliti terhadap hal yang ia teliti. Biasanya tujuan
yang ada di dalam penelitian tersebut dapatlah berupa menemukan beberapa
masalah yang ada di dalamkehidupan sang objek yang diteliti. Masalah yang
dipakai atau dicari biasanya masalah yang dapat menimbulkan hambatan terhadap
pembangunan. Selain tujuan penelitian yaitu mencari masalah yang ada di dalam
lingkungan si peneliti di kehidupan sehari-hari, tetapi adapula hal lain yang dapat
dijadikan suatu tujuan di dalam penelitian. Hal lain yang termasuk ke dalam
tujuan suatu penelitian adalah mencari cara atau metode yang dilakukan oleh
sang peneliti untuk menanggulangi masalah-masalah yang diambil atau dikaji di
dalam penelitian tersebut [5].
2.
Memilih dan membuat terlebih
dahulu konsep di dalam penelitian.
Konsep merupakan unsur pokok yang ada di dalam
penelitian. Penentuan dan perincian konsep ini dianggap sangat penting agar
persoalan-persoalan utamanya tidak menjadi kabur. Konsep yang telah dibuah dan
dipilih oleh sang peneliti perlu lebih ditegaskan, agar tidak menghasilkan
salah pengertian mengenai arti konsep tesebut. Tetapi perlu diperhatikan pula
konsep yang telah dibuat dan dipilih, karena konsep merupakan hal yang bersifat
abstrak. Maka dari itu, perlu diterjemahkan dalam bentuk kata-kata yang dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat diukur secara empiris [6].
3.
Memilih dan membuat terlebih
dahulu hipotesis di dalam penelitian.
Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih atau perlu dibuktikan
kebenarannya melalui suatu penelitian. Hipotesis terbentuk dari hubungan antara
dua variabel atau lebih. Jadi paling tidak untuk membuat dan menentukan sebuah
hipotesis, maka harus memerlukan atau memuat dua variabel. Tujuan disusunnya
hipotesis di dalam penelitian yaitu untuk memberikan arahan di dalam penelitian
dan untuk membatasi variabel yang dipilih
dan digunakan di dalam penelitian [7].
4.
Melihat dari segi permasalahan
yang akan diambil di dalam penelitian.
Untuk menentukan sebuah metode penelitian yang ingin
digunakan oleh si peneliti di dalam penelitiannya, maka hal yang paling utama
di dalam menentukan suatu metode penelitian adalah memilih masalah atau
persoalan yang ada di dalam masyarakat. Kenapa dapat seperti itu?. Jawabannya
adalah karena memang melihat dan memilih suatu masalah yang ada di dalam
masyarakat untuk dijadikan suatu tema atau bahan yang akan dikaji atau dibahas
di dalam penelitian merupakan salah satu hal pokok yang mempengaruhi atau
menentukan suatu metode penelitian yang akan digunakan di dalam penelitian
tersebut. Di dalam masing-masing metode penelitian yang telah disebutkan
diatas, pasti akan berbed-beda pula pengkajian suatu masalah yang ada di dalam
metode-metode penelitian.
Cara untuk memilih dan menetapkan suatu masalah yang
diambil dari problematika yang sedang dialami oleh masyarakat di Indonesia
yaitu dengan dua aspek perhatian : 1). Perhatian suatu pengadaan penelitian
yang bersifat dasar dan 2). Perhatian
suatu pengadaan penelitian yang bersifat terapan.
Adapun hal-hal yang dapat dijadikan suatu sumber untuk
mencari masalah yang ada di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu seperti : 1).
Kepustakaan ; 2). Seminar, diskusi, ceramah, dan pertemuan ilmiah lainnya ; 3).
Pernyataan pemegang otoritas ; 4). Pengalaman pribadi ; dan 5). Pengamatan
sepintas [8].
1.3. INDIKATOR DIGUNAKANNYA PENELITIAN KUALITATIF
Jika
ingin menggunakan metode penelitian kualitatif, maka harus ada beberapa
indikator yang dapat mendukung penggunaan metode penelitian kualitatif di dalam
penelitian. Berikut ini dikemukakannya kapan metode kualitatif ini digunakan di
dalam penelitian yaitu [9]:
1.
Penelitian kualitatif dapat digunakan jika masalah yang digunakan di dalam
penelitian ini belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap.
Kondisi yang semacam inilah masalah tersebut cocok sekali untuk diteliti dengan
metode kualitatif. Hal ini dikarenakan peneliti kualitatif akan langsung masuk
ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour question, sehingga masalah
akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui model penelitian ini, si peneliti
akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek.
2.
Metode penelitian ini dapat digunakan yaitu karena untuk memahami makna di
balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan
apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering
mempunyai makna tertentu.
3.
Metode penelitian ini dapat digunakan yaitu karena untuk memahami interaksi
sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diuraikan kalau peneliti
melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta,
lalu wawancara yang bersifat mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.
Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
1.4. INDIKATOR DIGUNAKANNYA PENELITIAN KUANTITATIF
Jika
ingin menggunakan metode penelitian kuantitatif,
maka harus ada beberapa indikator yang dapat mendukung penggunaan metode
penelitian kuantitatif di dalam penelitian. Berikut ini dikemukakannya
kapan metode kuantitatif ini digunakan di dalam penelitian
yaitu [10]:
1.
Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika masalah yang digunakan di dalam
penelitian ini menjadi titik tolak penelitian yang sudah jelas. Masalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara
aturan dengan pelaksanaan, antara teori dan praktek, antara rencana dengan
pelaksanaan.
2.
Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika si peneliti ingin mendapatkan
informasi yang luas dari suatu populasi. Metode kuantitatif cocok digunakan untuk
mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu
luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut.
3.
Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika ingin diketahui pengaruh
perlakuan tertentu terhadap hal yang lainnya. Untuk kepentingan ini, metode eksperimen paling cocok
digunakan. Contoh : pengaruh jamu X terhadap derajat kesehatan manusia.
4.
Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika si peneliti bermaksud menguji
hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk hipotesis
deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
5.
Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika si peneliti ingin mendapatkan
data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya
: ingin mengetahui tingkat IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka harus
dilakukan pengukuran dengan test IQ.
6.
Penelitian kuantitatif dapat digunakan jika ingin menguji terhadap adanya
keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori, dan produk tertentu.
1.5. INDIKATOR DIGUNAKANNYA PENELITIAN TINDAKAN
Jika
ingin menggunakan metode penelitian tindakan (R&D), maka harus ada beberapa indikator yang dapat
mendukung penggunaan metode penelitian tindakan
di dalam penelitian. Berikut ini dikemukakannya kapan metode penelitian ini digunakan di dalam penelitian yaitu
[11]:
1.
Melakukan analisis produk yang
akan dikembangkan.
2.
Mengembangkan produk awal.
3.
Validasi ahli dan revisi.
4.
Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi
produk.
5.
Uji coba lapangan skala besar dan
produk akhir.
penelitian-dan-metode-penelitian/. Diakses
tanggal 21 Feb 2014.
05:45 WIB.
Hal : 1.
[9]
Sigiyono, Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D) – cet : 14,
(Bandung :
ALFABETA, 2012), Hal : 35.
[11]
http://shilviacitrarusti.blogspot.com/2012/04/penelitian-pengembangan-r.html.
Diakses tanggal : 21
Feb 2014, jam
20:00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar